Jumat, 19 Desember 2014

SEJARAH DRUM



Zaman Awal Peradaban

Manusia zaman peradaban awal biasa memukul-mukul benda yang ada di sekitarnya untuk mengungkapkan kegembiraan saat berhasil menangkap hewan buruan. Lama-lama, mereka paham akan sumber bunyi seperti genderang itu. Mereka membuatnya dari sepotong batang kayu berongga yang ujungnya ditutup kulit reptil atau ikan dan dimainkan dengan cara ditepuk.
Seiring berjalannya waktu, alat musik sederhana ini menjadi bagian terpenting untuk mengiringi pesta makan besar dan hiburan tarian yang mereka ciptakan sendiri.

Mesir Kuno

Pada peradaban Mesir Kuno sekitar 4000 SM, ditemukan drum kayu terbuat dari kulit binatang. Memainkannya dengan cara memukulkan tongkat kayu yang bentuknya kurang lebih sama dengan stik drum sekarang. Alat musik ini ditemukan bersama artefak khas Mesir Kuno. Kemudian, kerangka drum raksasa ditemukan di kalangan bangsa Sumeria Kuno dan Mesopotamia. Diperkirakan drum tersebut dibuat sekitar 3000 tahun lalu.

Afrika dan Yunani

Di Afrika dan Yunani, ditemukan juga bukti sejarah berupa drum yang diperkirakan dibuat pada 2000 SM. Kerangka drumnya kurang lebih sama dengan yang ditemukan di Mesir. Di tahun itu pula, terdapat drum yang bentuknya menyerupai jam pasir pada relief candi India tertua bernama Bharhut. Di waktu bersamaan, Romawi menggunakan drum yang ditemukan di negaranya sebagai tambur pengobar semangat pasukan perang. Ini pertama kalinya terjadi di dunia.

Beberapa Negara Lain

Di Persia, sekitar 600-an Masehi, dibuat genderang pendek dari tanah liat. Kemudian, genderang itu dibuat dari logam dan kayu. Selanjutnya, menyebar ke Afrika, Eropa, dan Asia, sebagai musik pengiring perang. Masyarakat Eropa pada abad ke-13 mengenal timpani, alat musik yang terbuat dari tembaga dan berbentuk kettle sup. Timpani kadang disebut kettle drum.
Dua abad setelah itu, kettle drum dipergunakan di Inggris dalam bidang ketentaraan sebagai penanda waktu, aba-aba serangan, dan senjata yang membuat musuh ketakutan.

Penjelajah Eropa

Penjelajahan bangsa Eropa pada 1500 ke Amerika sekaligus memperkenalkan drum. Pengaruh drum sangat luar biasa bagi militer hingga 1800 beberapa negara mulai mempelajari drum dalam pasukan. Drum band dicetuskan oleh pasukan militer Rusia saat memainkan parade musik menggunakan drum pada 1813.
Di era kebangkitan musik di Amerika pada 1935, drum muncul tidak dalam bentuk tunggal. Berbagai macam drum diperkenalkan, seperti genderang senar, genderang tenor, genderang bas, dan simbal. Barulah pada era 70-an muncul drum listrik yang bunyinya kurang lebih sama dengan timpani, gendang, dan drum akustik.

Drummer Legendaris dalam Sejarah Drum Indonesia

Dalam sejarah drum Indonesia, ada satu nama yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Drummer legendaris tersebut adalah Gilang Ramadhan. Lelaki yang lahir di Bandung 45 tahun silam ini merupakan anak dari pasangan Ramadhan KH dengan Safrida Nasution.
Musisi Indonesia kelahiran Mei 1968 ini mulai belajar seni musik sejak kanak-kanak. Berbagai alat musik bisa dimainkannya dengan baik. Namun, dari seluruh alat musik yang ada, drumlah alat musik yang paling disukai dan dikuasainya hingga saat ini.
Gilang juga pernah menjadi murid termuda saat belajar biola di Taman ismail Marzuki (TIM) pada tahun 1971. Ia juga sempat pergi ke Prancis untuk mempelajari alat musik piano dan organ.
Pada tahun 1980 sampai 1982, ia masuk ke Hollywood Professional School yang berada di Amerika Serikat dengan program studi musik. Dan dalam waktu yang bersamaan, ia juga mengambil jurusan perkusi di Los Angeles City College sehingga pada tahun berikutnya, ia juga bergabung dengan LACC big band aliran mainstream jazz.
Setelah kembali ke Indonesia, ia kemudian bergabung dengan Indra Lesmana dalam grup Nebula yang beraliran fusion. Selain itu, ia juga sempat bergabung bersama GTF yang beraliran pop fusion, Exit yang beraliran pop Fusion, Karimata yang juga beraliran sama, Krakatau yang beraliran jazz, dan Andromeda yang bermain mainstream jazz.
Pada perkembangannya, Gilang banyak mengikuti berbagai festival jazz, baik di dalam maupun di luar negeri. Sampai akhirnya, ia dan Indra Lesmana bergabung untuk membentuk grup band aberliran musik pop rock. Tak lama kemudian, ia juga mendapat sambutan untuk bisa menjadi drummer God Bless.
Selain pengalamannya yang serba banyak dan menakjubkan itu, Gilang juga merupakan satu-satunya drummer di Indonesia yang disponsori oleh Zildjian dan Yamaha. Zildjian adalah perusahaan symbal asal Amerika, sedangkan Yamaha merupakan perusahaan terbesar dari Jepang.
Kemampuannya yang handal di bidang musik mampu meyakinkan perusahaan terkemuka untuk menanamkan kepercayaannya sehingga ia bisa menjadi duta bagi kedua perusahaan tersebut di Indonesia.
  anneahira.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar