Zaman Awal Peradaban
Manusia
zaman peradaban awal biasa memukul-mukul benda yang ada di sekitarnya untuk
mengungkapkan kegembiraan saat berhasil menangkap hewan buruan. Lama-lama,
mereka paham akan sumber bunyi seperti genderang itu. Mereka membuatnya dari
sepotong batang kayu berongga yang ujungnya ditutup kulit reptil atau ikan dan
dimainkan dengan cara ditepuk.
Seiring
berjalannya waktu, alat musik sederhana ini menjadi bagian terpenting untuk
mengiringi pesta makan besar dan hiburan tarian yang mereka ciptakan sendiri.
Mesir Kuno
Pada
peradaban Mesir Kuno sekitar 4000 SM, ditemukan drum kayu terbuat dari kulit
binatang. Memainkannya dengan cara memukulkan tongkat kayu yang bentuknya
kurang lebih sama dengan stik drum sekarang. Alat musik ini ditemukan bersama
artefak khas Mesir Kuno. Kemudian, kerangka drum raksasa ditemukan di kalangan
bangsa Sumeria Kuno dan Mesopotamia. Diperkirakan drum tersebut dibuat sekitar
3000 tahun lalu.
Afrika dan Yunani
Di
Afrika dan Yunani, ditemukan juga bukti sejarah berupa drum yang diperkirakan
dibuat pada 2000 SM. Kerangka drumnya kurang lebih sama dengan yang ditemukan
di Mesir. Di tahun itu pula, terdapat drum yang bentuknya menyerupai jam pasir
pada relief candi India tertua bernama Bharhut. Di waktu bersamaan, Romawi
menggunakan drum yang ditemukan di negaranya sebagai tambur pengobar semangat
pasukan perang. Ini pertama kalinya terjadi di dunia.
Beberapa Negara Lain
Di
Persia, sekitar 600-an Masehi, dibuat genderang pendek dari tanah liat.
Kemudian, genderang itu dibuat dari logam dan kayu. Selanjutnya, menyebar ke
Afrika, Eropa, dan Asia, sebagai musik pengiring perang. Masyarakat Eropa pada
abad ke-13 mengenal timpani, alat musik yang terbuat dari tembaga dan berbentuk
kettle sup. Timpani kadang disebut kettle drum.
Dua
abad setelah itu, kettle drum dipergunakan di Inggris dalam bidang ketentaraan
sebagai penanda waktu, aba-aba serangan, dan senjata yang membuat musuh
ketakutan.
Penjelajah Eropa
Penjelajahan
bangsa Eropa pada 1500 ke Amerika sekaligus memperkenalkan drum. Pengaruh drum
sangat luar biasa bagi militer hingga 1800 beberapa negara mulai mempelajari
drum dalam pasukan. Drum band dicetuskan oleh pasukan militer Rusia saat
memainkan parade musik menggunakan drum pada 1813.
Di
era kebangkitan musik di Amerika pada 1935, drum muncul tidak dalam bentuk
tunggal. Berbagai macam drum diperkenalkan, seperti genderang senar, genderang
tenor, genderang bas, dan simbal. Barulah pada era 70-an muncul drum listrik
yang bunyinya kurang lebih sama dengan timpani, gendang, dan drum akustik.
Drummer Legendaris dalam Sejarah Drum Indonesia
Dalam
sejarah drum Indonesia, ada satu nama yang mungkin sudah tidak asing lagi di
telinga kita. Drummer legendaris tersebut adalah Gilang Ramadhan. Lelaki yang
lahir di Bandung 45 tahun silam ini merupakan anak dari pasangan Ramadhan KH
dengan Safrida Nasution.
Musisi
Indonesia kelahiran Mei 1968 ini mulai belajar seni musik sejak kanak-kanak.
Berbagai alat musik bisa dimainkannya dengan baik. Namun, dari seluruh alat
musik yang ada, drumlah alat musik yang paling disukai dan dikuasainya hingga
saat ini.
Gilang
juga pernah menjadi murid termuda saat belajar biola di Taman ismail Marzuki
(TIM) pada tahun 1971. Ia juga sempat pergi ke Prancis untuk mempelajari alat
musik piano dan organ.
Pada
tahun 1980 sampai 1982, ia masuk ke Hollywood Professional School yang berada
di Amerika Serikat dengan program studi musik. Dan dalam waktu yang bersamaan,
ia juga mengambil jurusan perkusi di Los Angeles City College sehingga pada
tahun berikutnya, ia juga bergabung dengan LACC big band aliran mainstream
jazz.
Setelah
kembali ke Indonesia, ia kemudian bergabung dengan Indra Lesmana dalam grup
Nebula yang beraliran fusion. Selain itu, ia juga sempat bergabung bersama GTF
yang beraliran pop fusion, Exit yang beraliran pop Fusion, Karimata yang juga
beraliran sama, Krakatau yang beraliran jazz, dan Andromeda yang bermain
mainstream jazz.
Pada
perkembangannya, Gilang banyak mengikuti berbagai festival jazz, baik di dalam
maupun di luar negeri. Sampai akhirnya, ia dan Indra Lesmana bergabung untuk
membentuk grup band aberliran musik pop rock. Tak lama kemudian, ia juga
mendapat sambutan untuk bisa menjadi drummer God Bless.
Selain
pengalamannya yang serba banyak dan menakjubkan itu, Gilang juga merupakan
satu-satunya drummer di Indonesia yang disponsori oleh Zildjian dan Yamaha.
Zildjian adalah perusahaan symbal asal Amerika, sedangkan Yamaha merupakan
perusahaan terbesar dari Jepang.
Kemampuannya
yang handal di bidang musik mampu meyakinkan perusahaan terkemuka untuk
menanamkan kepercayaannya sehingga ia bisa menjadi duta bagi kedua perusahaan
tersebut di Indonesia.
anneahira.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar